Memori Piala Dunia 1: Depresi Karena Banyak Raksasa Eropa Absen

#WorldCup2018 Uruguay menjadi juara di publik mereka sendiri

Impian Presiden ke-tiga FIFA Jules Rimet untuk menyelenggarakan sebuah turnamen sepak bola global akhirnya terwujud pada tahun 1930. Dilansir dari situs resmi FIFA, melalui Kongres FIFA tahun 1928 diputuskanlah sebuah turnamen yang dapat menjadi alat pemersatu dan menciptakan perdamaian melalui olahraga.

Selain karena tidak diizinkannya para pemain sepak bola professional berpartisipasi di Olimpiade sebagai turnamen multi even yang paling bergengsi saat itu, keputusan IOC untuk meniadakan cabang sepak bola pada Olimpiade Los Angeles 1932 juga menjadi pemicu kesepakatan anggota FIFA untuk mengadakan turnamen Piala Dunia pertama pada tahun 1930.

Meskipun mendapatkan pertentangan dari sebagian besar pesepak bola Eropa, Uruguay yang menjadi juara di dua Olimpiade sebelumnya yaitu Olimpiade Paris 1924 dan Olimpiade Amsterdam 1928, terpilih sebagai host pertama turnamen ini.

1. Saat itu, Eropa sedang dilanda depresi ekonomi

Memori Piala Dunia 1: Depresi Karena Banyak Raksasa Eropa Absentwitter.com/FIFAWorldCup

Kekhawatiran pesepak bola Eropa dapatlah dimengerti karena saat itu Eropa sedang mengalami depresi. Banyak pemain sepak bola Eropa saat itu khawatir akan kehilangan pekerjaan mereka setelah kembali dari Uruguay yang jaraknya sangat jauh.

Setidaknya dibutuhkan waktu satu bulan untuk pulang pergi dari Eropa ke Montevideo, ibukota Uruguay dan turnamen yang berlangsung selama lebih dari setengah bulan (13 sampai 30 Juli 1930) membuat banyak tim besar Eropa seperti Inggris, Italia, Spanyol, Jerman dan Belanda mengurungkan niat mereka berpartisipasi dalam turnamen tersebut.

Sang Presiden FIFA Jules Rimet akhirnya berhasil membujuk beberapa negara seperti Belgia, Perancis, Rumania dan Yugoslavia untuk berpartisipasi setelah Uruguay berjanji menanggung biaya perjalanan tim yang mengikuti turnamen ini.

2. Setelah depresi banyak raksasa Eropa yang absen, akhirnya 13 negara berpartisipasi di Piala Dunia 1930

Memori Piala Dunia 1: Depresi Karena Banyak Raksasa Eropa Absentwitter.com/FootTheBall

Dilansir dari History, bahkan Raja Rumania saat itu Raja Carol memilih sendiri anggota timnas negaranya dan memberikan cuti libur selama tiga bulan bagi para pemainnya serta jaminan bahwa para pemain akan dipekerjakan kembali setelah turnamen tersebut berakhir.

Sebanyak 13 negara terlibat dalam turnamen ini yang dibagi menjadi 4 group, dimana ada satu group berisi empat negara dan tiga group berisi tiga negara. Negara tersebut adalah Argentina, Chile, Perancis dan Meksiko (Group 1), Brazil, Bolivia dan Yugoslavia (Group 2), Uruguay, Peru dan Rumania (Group 3) dan AS, Paraguay dan Belgia.

Pemain Perancis Lucien Laurent menjadi pencetak gol pertama turnamen ini, sementara pemain Argentina Guillermo Stabile menjadi top skorer turnamen ini dengan 8 gol.

3. Catatan menarik Piala Dunia 1930 yang patut diingat

Memori Piala Dunia 1: Depresi Karena Banyak Raksasa Eropa Absentwitter.com/FootTheBall

Catatan menarik dari turnamen pertama ini adalah kejadian saat laga antara Argentina melawan Perancis di laga kedua Group 1, dimana setelah wasit diketahui menghentikan laga 6 menit lebih awal dari waktu normal, para pemain Argentina harus dipanggil kembali memasuki lapangan melanjutkan pertandingan.

Laga final yang berlangsung antara tuan rumah Uruguay melawan Argentina tanggal 30 Juli 1930 disaksikan oleh 93 ribu pasang mata dimana tuan rumah berhasil mengalahkan Argentina dengan skor 4-2, yang merupakan ulangan laga final Olimpiade 1928.

Akun Twitter @FootTheBall menyebutkan bahwa dalam laga tersebut menggunakan dua bola, yaitu bola tanpa tali (Tiento) yang disediakan oleh timnas Argentina dan T-Model dengan tali dari timnas Uruguay.

Uruguay menjadi tuan rumah turnamen Piala Dunia pertama sekaligus berhasil mengangkat trofi yang kemudian dinamakan Trofi Jules Rimet ini dan mengulanginya lagi pada tahun 1950 saat Piala Dunia dilaksanakan di Rio de Janeiro, Brasil.

y d margalay Photo Verified Writer y d margalay

Happiness is a conscious choice, not an automatic response

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah
  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya