Juli Bulan Suram, Timnas Babak Belur di Semua Usia

Semoga bisa berbenah ya.

Seperti yang sudah kita tahu, Juli adalah bulannya tim nasional Indonesia. Banyak agenda timnas yang dilakukan pada bulan ini, baik di laga resmi maupun uji coba di semua kelompok umur. Tercatat mulai dari AFF U-16, Kualifikasi Piala Asia, hingga uji coba melawan tim-tim Eropa juga dilakukan.

Juli Bulan Suram, Timnas Babak Belur di Semua Usiakemenpora.go.id

Meski telah melakukan berbagai persiapan, namun timnas masih jauh meraih hasil sempurna. Bahkan, dapat dikatakan sangat buruk kalau tak mau disebut gagal. Berikut hasil pertandingan timnas di semua kelompok umur seperti yang dirangkum oleh IDN Times.

Rontok di semua kelompok usia.

Juli Bulan Suram, Timnas Babak Belur di Semua Usiabola.kompas.com

Kelompok umur pertama yang menjadi sorotan adalah timnas U-15 yang bertanding pada Piala AFF di Thailand, 9-22 Juli lalu. Rendy Juliansyah dan kawan-kawan banyak dijagokan setelah beberapa minggu sebelumya menjuarai Thiang Pong Plastic Cup. Tak disangka timnas justru menjadi bulan-bulanan Australia, Thailand, dan Laos. Dari 5 pertandingan yang dilakoni, anak asuh Fakhri Hussaini hanya sekali menang melawan Singapura dengan skor 2-0, sekali seri 2-2 melawan Myanmar, sisanya harus menelan kekalahan. Bahkan kekalahan terbesar didapat dari Australia dengan 7-3. 

Berbeda dengan juniornya, timnas Garuda U-19 tidak memainkan laga internasional resmi apapun dalam bulan Juli ini. Satu-satunya laga internasional yang dimainkan Egy Maulana cs adalah laga uji coba melawan klub Spanyol, Espanyol B yang berakhir dengan skor 4-2 untuk kemenangan Espanyol. Sebelumnya anak asuh Indra Sjafri juga melakukan pertandingan uji coba dengan klub Liga 2, Persewangi Banyuwangi yang berhasil diakhiri dengan kemenangan 1-0.

Tugas berbeda disandang oleh timnas U-22. Garuda muda ini dibebani tugas mampu meloloskan Indonesia ke ajang Piala Asia tahun depan. Berada satu grup dengan Malaysia, Mongolia, dan Thailand tentu cukup menguntungkan. Selain secara peringkat FIFA tak terlampau jauh, intensitas pertemuan dengan para penghuni grup ini juga cukup sering. Tentu, terlepas dari Mongolia yang memang berbeda zona.

Tak dinyana, Indonesia justru digilas Malaysia 3-0, dan hanya mampu menahan imbang Thailand 0-0. Kedua hasil ini seolah membuat hasil kemenangan 7-0 atas Mongolia menjadi tak berarti. Walhasil, Indonesia gagal tampil pada gelaran Piala Asia U-23 2018. 

Baca juga: Timnas Indonesia, Belajarlah dari Semangat Juang Yunani

Para pelatih ungkapkan pembelaan mereka.

Juli Bulan Suram, Timnas Babak Belur di Semua Usiabola.net

Para pelatih pun memiliki penjelasan masing-masing terkait kekalahannya. "Pertandingan tadi menyedihkan bagi saya karena saya melihat para pemain bekerja sangat keras. Mereka seharusnya mendapatkan hadiah lolos dari fase kualifikasi. Namun, sangat disayangkan hasilnya tidak mendukung," ujar Luis Milla. Racikan Milla masih dinantikan para pecinta bola tanah air. Paling dekat tentu gelaran Sea Games yang akan digelar bulan depan.

Berbeda dengan Milla, coach Indra Sjafri justru merasa wajar jika anak asuhnya meraih kekalahan dari Espanyol B. "Mereka (Espanyol) bisa memanfaatkan tinggi badannya sehingga mudah menciptakan gol. Namun setidaknya ada dua gol yang kami cetak," ucap Indra.  "Makanya ujian yang kami inginkan memang yang levelnya tinggi. Mudah-mudahan lawan yang nanti kami hadapi di Piala AFF nanti tidak setingkat mereka," lanjutnya.

Sementara Fakhri Hussaini pelatih timnas U-16 masih yakin bahwa hasil AFF U-16 kemarin dapat menjadi pelajaran bagi anak asuhnya di masa depan. Hingga saat ini belum ada penjelasan resmi dari PSSI terkait kegagalan timnas pada beberapa turnamen kali ini.

Baca juga: 6 Faktor yang Membuat Timnas Jerman Tangguh di Segala Usia

Topik:

Berita Terkini Lainnya