Mengintip Lapangan Gledug, Stadion "Ndeso" Berstandar FIFA

Sudah seperti Old Trafford belum ya?

Bermain di atas lapangan dengan rumput yang terawat tentu adalah suatu impian bagi setiap pemain bola. Namun, karena keterbatasan dan perawatan yang sulit tentu lapangan dengan rumput bagus hanya dimiliki oleh klub-klub di liga-liga Eropa. Di Indonesia sendiri, lapangan dengan rumput terawat hanya dimiliki oleh beberapa stadion yang menjadi kandang klub-klub papan atas atau stadion yang digunakan untuk event olahraga akbar.

Mengintip Lapangan Gledug, Stadion Ndeso Berstandar FIFAfootball-tribe.com

Namun demikian, di Dusun Sumberagung, Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, ada sebuah lapangan yang memiliki rumput terawat layaknya stadion-stadion berkelas di Eropa. Bahkan lapangan di desa ini disebut-sebut memiliki rumput standar FIFA.

Disebut-sebut memiliki standar FIFA.

Mengintip Lapangan Gledug, Stadion Ndeso Berstandar FIFApojokpitu.com

Stadion ini menjadi  viral di media sosial Instagram setelah diunggah pertama kali oleh akun twitter blitar_united. Dalam caption-nya, akun tersebut memberikan keterangan bahwa lapangan tersebut sebenarnya adalah lapangan terbuka bagi warga yang rutin dirawat oleh pemuda desa tersebut.

Spesialnya, motif rumput tersebut bergambar matahari. Walaupun nyatanya belum mencapai standar FIFA, namun lapangan ini tak kalah dengan stadion standar internasional. Stadion ini menjadi viral di dunia maya setelah sebelumnya menggelar turnamen Wakil Bupati Blitar. Bahkan lapangan yang di sekelilingnya masih ditumbuhi ladang tebu itu sedang bersiap untuk menggelar gala desa pada tanggal 8 Juli hingga 8 Agustus mendatang.

Baca juga: Ternyata GBK adalah Salah Satu Stadion Terbesar di Dunia!

Mendapat apresiasi dari Ketum PSSI.

Mengintip Lapangan Gledug, Stadion Ndeso Berstandar FIFAdetik.com

Viralnya lapangan ini di Kabupaten Blitar ini hingga membuat Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi ikut berkomentar. Menurutnya, PSSI akan mendukung bila ada stadion atau lapangan yang memiliki standar internasional. Hanya saja, saat ini lapangan tersebut masih memiliki banyak kekurangan. Di antaranya adalah luas lapangan yang tidak memenuhi standar minimal 110 x 90 meter serta belum adanya tribun permanen dan lampu untuk pertandingan malam hari.

Baca juga: Megahnya Stadion Kayu Pertama di Dunia

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya