Pelatih Ini Malah Dipecat Setelah Menang 25-0

Sang lawan sudah kebobolan 247 gol

Sebuah kejadian lucu terjadi pada sepak bola Spanyol. Baru-baru ini, seorang pelatih tim junior dipecat setelah meraih kemenangan 25-0. Seperti dilansir dari Independent.co.uk (16/6), pelatih tersebut dituduh telah mempermalukan tim lawan pada pertandingan usia muda antara CD Serrano melawan Benicalap C.

Pelatih Ini Malah Dipecat Setelah Menang 25-0elpais.com

Pihak klub bersikeras bahwa pelatih yang tidak disebutkan namanya itu harus mundur. Mereka menyatakan bahwa hasil tersebut terlalu mempermalukan lawan dan akan memberi dampak buruk bagi perkembangan sepak bola usia muda di Spanyol.

Tim lawan sudah kemasukan 247 gol.

Pelatih Ini Malah Dipecat Setelah Menang 25-0barcelonasummercup.com

Pada pertandingan yang digelar 3 Juni lalu, CD Serrano meraih kemenangan telak 25-0 atas lawannya Benicalap C. Pertandingan ini sesungguhnya adalah kompetisi internal Valencia CF yang mempertemukan klub-klub lokal dengan kelompok umur di bawah 11 tahun.  "Dia tidak menangani situasi dengan baik. Kami menghormati rival kami, dan setelah hasil tersebut, kami merasa pelatih harus berhenti," ujar Pablo Alcaide, petinggi CD Serrano. Musim ini, Benicalap C sendiri menempati posisi juru kunci dengan 0 poin dan kemasukan 247 gol.

Pengacara dari pelatih tersebut, Daniel Revenga justru membantah tuduhan klub dan membela kliennya. "Alih-alih menyuruh pemainnya untuk menambah skor, pelatih justru memerintahkan mereka untuk berhenti menekan dan hanya bermain di setengah lapangan. Namun Benicalap C tidak melakukan perbaikan,"ujar Revenga seperti dikutip dari El Pais.

Baca juga: Persiapan Piala Dunia, Rusia Diduga Eksploitasi Pekerja

Kontroversi di Spanyol.

Pelatih Ini Malah Dipecat Setelah Menang 25-0goalnation.com

Kejadian ini memunculkan kontroversi pada sepakbola usia muda di Spanyol. Ada pihak yang kontra, namun tak sedikit pula yang pro terhadap tindakan yang diambil klub. Valencia sendiri berusaha untuk mengurangi dampak buruk dari sepak bola usia muda seperti stress dan efek psikologis.

Beberapa klub Spanyol lain juga melakukan hal yang sama dalam kompetisi internalnya. Seperti yang dilakukan Athletic Bilbao, Real Sociedad, dan Barcelona yang memilih tidak menampilkan skor yang terlalu timpang pada papan skor. "Kami menghormati lawan dengan tidak memainkan pemain bagus sampai akhir pertandingan. Kompetisi ini adalah bagian dari pelatihan, sehingga pemain harusnya lebih banyak melakukan passing daripada mencetak gol," kata direktur tim muda Espanyol, Jordi Lardin.

Baca juga: Menang Setelah 13 Tahun, Ini 7 Fakta tentang Timnas Andorra

Topik:

Berita Terkini Lainnya