Mirip sang Ayah, Pemain Ini Juga Jadi Langganan Kapten

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya

Timnas Indonesia U-19 baru saja meraih kemenangan luar biasa setelah melumat Filipina dengan skor 9-0. Kemenangan itu adalah lanjutan dari kualifikasi Grup B Piala AFF U-18 yang dilangsungkan di Stadion Thuwunna, Kamis (7/9) lalu. Hasil ini menjadi kemenangan terbesar yang pernah diraih oleh Timnas U-19 di bawah asuhan Indra Sjafri.

Mirip sang Ayah, Pemain Ini Juga Jadi Langganan Kaptenrakyatku.com

Tiga nama yang sempat banyak dibicarakan antara lain Egy Maulana, Feby Putra, dan Muhammad Iqbal. Secara bergantian, mereka membobol gawang Filipina yang dikawal Quincy Kameraad. Selain tiga nama tersebut, peran kapten tim U-19 yang mampu membangkitkan semangat tim juga tak bisa begitu saja dilupakan. Sang kapten tersebut tak lain adalah Rahmat Irianto.

Kapten termuda di klubnya.

Mirip sang Ayah, Pemain Ini Juga Jadi Langganan Kaptenviva.co.id

Rahmat Irianto merupakan kapten tim nasional Indonesia U-19 sekaligus benteng pertahanan bagi Garuda Muda. Penujukan kapten oleh Coach Indra Sjafri bukanlah tanpa alasan. Pria kelahiran 3 September 1999 itu juga menjabat sebagai kapten di klub Persebaya Surabaya yang saat ini berkompetisi di Liga 2. 

Rian, sapaan akrabnya tampil menawan dalam dua pertandingan terakhir. Bersama Nurhidayat Haris, dirinya menjadi palang pintu pertahanan. Hasilnya tim Garuda Muda baru sekali kebobolan dalam dua pertandingan di Piala AFF U-18 ini. Selain itu, Rian juga tampak piawai dalam memimpin rekan-rekannya, terbukti dalam beberapa kesempatan dirinya ikut membangun serangan dari lini belakang dan tak lupa mengkordinir pertahanan saat menghadapi serangan balik.

Baca juga: Parade Jari Tengah dalam Sejarah Sepak Bola Indonesia

Warisi kharisma sang ayah.

Mirip sang Ayah, Pemain Ini Juga Jadi Langganan Kaptenjawapos.com

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Peribahasa itu seakan lekat pada Rian. Rian merupakan anak dari legenda hidup timnas dan Persebaya, Bejo Sugiantoro. Bejo sendiri adalah langganan timnas di era 90an. Tak hanya itu, Bejo juga sempat menjabat kapten tim Persebaya di awal tahun 2000an. 

Rian disebut-sebut mewarisi kharisma sang ayah. Mulai dari posisi bermain sebagai bek tengah, lalu statusnya sebagai kapten baik di klub maupun timnas, membuat Rian digadang-gadang menjadi penerus legenda ayahnya. Namun demikian, Bejo sempat tak tega jika si anak bermain sebagai striker. "Bapak katanya tidak tega lihat saya dikasari pemain belakang tim lawan. Makanya bapak meminta saya jadi stopper saja," ujarnya.

Baca juga: 7 Penggawa Timnas U-22 Ini Bikin Cewek Rajin

Topik:

Berita Terkini Lainnya