Lolos Piala FA, Klub Ini Ternyata Didirikan Remaja 16 Tahun

Sebutan Inggris sebagai negara sepak bola nampaknya memang bukan isapan jempol belaka. Selain memiliki sistem kompetisi terbaik di dunia, Inggris juga dikenal sebagai negara yang ramah bagi pengembangan sepak bola di level pemula. Hal ini juga dipengaruhi oleh kultur sepak bola yang memang telah mengakar dalam masyarakat Britania. 

aclondon.co.uk

Seperti yang baru-baru ini terjadi, seorang remaja 16 tahun mendirikan sebuah klub sepak bola untuk menampung anak-anak terlantar sejak 2012. Kini, klub bernama AC London itu berhasil lolos untuk mengikuti kualifikasi Piala FA.

Didirikan untuk korban kerusuhan.

bbc.co.uk

Dilansir dari bbc.co.uk, AC London didirikan oleh Prince Choudary pada tahun 2011. Choudary yang saat itu baru berusia 16 tahun berinisiatif membuat klub sepak bola untuk menampung anak-anak korban kerusuhan di distrik Croydon, London. "Masalahnya (banyak) pemuda tersesat dalam (pergaulan) masyarakat saat ini dan salah memilih jalan kehidupan," ujar Choudaly. "Segera setelah kerusuhan itu saya memiliki gagasan untuk memulai sebuah klub sepak bola baru. Ada sedikit kegiatan di Croydon dan saya ingin melakukan perubahan."

Choudary sendiri dinobatkan sebagai manajer dan chairman termuda dalam sejarah sepak bola Inggris. Ia juga menjadi manajer termuda sepanjang sejarah Piala FA dengan 21 tahun. Sebagai manajer dan chairman di usia muda membuat Choudary harus memutar otak untuk menghidupi klub kecilnya. "Saya bekerja paruh waktu sebagai tenaga kebersihan di kantor pengacara setempat," ujar manajer yang mengantongi lisensi UEFA B tersebut. 

Baca juga: Östersund FK, Klub "Kemarin Sore" yang Hebohkan Eropa

Melangkah ke jenjang profesional.

thesefootballtimes.co

Menurut laman resminya, aclondon.co.uk, saat ini AC London tercatat berada di kompetisi Combine Counties League Division One, kasta ketujuh dari 18 kasta sepak bola Inggris. Hal ini yang membuat klub yang bermarkas Whyteleafe Church Ground itu berhak mengikuti kualifikasi Piala FA. Namun sayang laju AC London di Piala FA harus terhenti setelah kalah dari Egham Town pada 19 Agustus lalu. Walau demikian, Choudary menikmati perannya sebagai chairman, manajer, dan pemain AC London. "Satu-satunya keuntungan menjadi chairman dan manajer adalah aku tidak bisa memecat diriku sendiri," guraunya.

Baca juga: Tak Hanya Pria, Klub-klub Ini Juga Miliki Skuad Wanita Hebat