Foto dan Video Ini Menunjukkan Parahnya Kerusuhan Antar Pendukung West Ham dan Chelsea

Pertandingan Piala EFL Kamis kemarin (27/10/2016) yang mempertemukan West Ham United dengan Chelsea diwarnai kerusuhan antar kelompok pendukung. Mereka saling lempar botol plastik, kursi hingga koin sehingga ratusan polisi harus segera turun tangan mengamankan situasi.

Para pelaku tidak diizinkan menonton pertandingan West Ham United selama seumur hidup.

Dikutip dari BBC, pelatih West Ham, Slaven Bilic, menyebut tindakan fans itu tidak bisa diterima. West Ham sendiri mengeluarkan pernyataan resminya beberapa jam usai pertandingan. Bunyinya:

West Ham United dan rekan-rekan London Stadium dengan tegas mengutuk perilaku dari beberapa individu yang terlibat dalam berbagai insiden selama pertandingan dengan Chelsea. Begitu sudah diidentifikasi, mereka yang terbukti terlibat dalam tindakan tidak terpuji tersebut tidak akan diizinkan menonton semua pertandingan West Ham United selama seumur hidup dan kami akan meminta pengadilan untuk melarang mereka menonton semua pertandingan sepak bola secara langsung.

Seperti dilansir Mirror, kepolisian telah menangkap tujuh orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan di dalam stadion. Kepala Kepolisian Metropolitan London mengatakan bahwa meski mayoritas pendukung kedua tim meninggalkan stadion dengan damai, ada kelompok minoritas yang hadir ke stadion dengan tujuan untuk terlibat dalam konfrontasi dan kekerasan.

BBC juga melaporkan bahwa hingga pertandingan tersebut Kepolisian Metropolitan belum mengirim aparat ke dalam stadion karena sistem radio darurat yang digunakan untuk berkomunikasi belum bisa dioperasikan hingga 2017.

Investigasi kepolisian juga akan memasukkan pamflet yang disebarkan sebelum pertandingan dimulai. Pamflet tersebut berisi sebuah lirik lagu bernada homofobia yang ditujukan kepada pemain belakang Chelsea John Terry dan penyerang Diego Costa.

Salah seorang pendukung The Blues yang membawa putrinya mengaku mereka berdua terkena lemparan koin-koin selama kerusuhan terjadi. Dia pun menyebut bahwa itu adalah pertama kali anaknya mengalami sebuah kekerasan padahal sudah menonton di stadion sejak usia dua tahun. Dia pun berkata bahwa koin itu disimpan sebagai barang bukti.

Baca Juga: Ronaldo dan Messi Kembali Bersaing untuk Ballon d'Or. Siapa yang Akan Menang?

Foto-foto ini menunjukkan parahnya kerusuhan yang terjadi di menit-menit akhir pertandingan antara The Hammers dan The Blues.

 

 

 

 

 

 

Salah seorang polisi juga berkata bahwa berkat kejadian tersebut, markas West Ham United menjadi tempat terburuk dimana dia pernah bekerja. Peristiwa ini menyedihkan sekali mengingat penonton seharusnya merasa aman di dalam maupun luar stadion.

Baca Juga: Tren EPL: Sistem False 9 dan Pemain Belakang yang Bisa Membantu Serangan