Sebut Haters Sebagai "Albert Einstein", Ini Pembelaan Mourinho Soal Kondisi MU!

Manajer Manchester United, Jose Mourinho mengecam para haters. Dia mengatakan orang-orang tersebut sebagai Albert Einstein sepak bola.

Dilansir Express.co.uk, (23/9), Mourinho baru saja memulai musim, tapi kritik pedas mulai menghujani pelatih asal Portugal tersebut. Kecaman untuk Mourinho mulai berdatangan menyusul kekalahan MU di tiga partai beruntun. MU tumbang dari tangan Manchester City, Feyenoord dan tim papan tengah, Watford.

Tapi MU berhasil bangkit setelah mengalahkan Northampton dengan skor 3-1 di Piala Liga Inggris. Kemenangan ini membuat Mourinho balik menyerang para haters. Dia mengaku selalu bisa memahami kekecewaan para pendukung. Tapi dia yakin, mereka selalu berada di belakang memberikan dukungan.

Baca Juga: Ini Daftar Para Penantang Ahok-Djarot di Pilkada DKI 2017, Siapa Saja?

Menurut mantan pelatih Real Madrid ini, para pengkritik ibarat Einstein-Einstein yang ingin merusak reputasinya sebagai pelatih papan atas. Dia menilai, para haters itu selalu menonjolkan kekalahan beruntun MU daripada pencapaian tim di awal musim ini. Membuka musim baru di MU, Mourinho menjadi pelatih pertama MU dalam kurun 79 tahun terakhir yang mampu mencetak tiga kemenangan beruntun di tahun pertama.

MU menang 2-1 atas Leicester City di ajang Community Shield, menekuk AFC Bournemouth 3-1 di laga perdana Premier League, dan menjungkalkan Southampton 2-0 di pekan kedua. Dia tahu bagaimana para haters berusaha menghancurkan citra dirinya selama 16 tahun. Namun, hal tersebut tidak akan memberikan dampak tekanan apapun kepadanya.

Mourinho diingatkan untuk tidak banyak mengkritik.

Sementara itu, mantan bek Manchester United, Paul Parker, meminta manajer Jose Mourinho berhenti mengkritik para pemainnya sendiri di hadapan media. Menurutnya, Mourinho harus belajar untuk berbesar hati.

Ketika kalah dari Manchester City, Mourinho sempat mengatakan bahwa beberapa pemainnya tidak tampil maksimal. Menurut Parker, pemain yang membela Manchester United dari 1991 hingga 1996, Mourinho tidak boleh melakukan hal tersebut.

Mourinho adalah pelatih yang sudah melatih selama 16 tahun dan belum belajar menerima kekalahan dengan besar hati. Menurut Parker, Mourinho selalu menyalahkan wasit dan pemain. Mourinho tidak boleh berpikir dia bebas berkata apa saja dan merasa semua pemain akan menerimanya.

Dia pun membandingkan kepemimpinan Mourinho dengan mantan pelatihnya, Sir Alex Ferguson. Dengan Sir Alex Ferguson, para pemain belajar untuk menahan diri agar tidak berkomentar. Namun dia tidak pernah terang-terangan menyalahkan satu pemain. Mourinho seharusnya sudah belajar dari pengalaman dengan Chelsea.

Parker pun juga tidak mau menyalahkan pemain baru seperti Paul Pogba. Pogba dianggap belum siap beradaptasi dengan Manchester United dan membuat performa apiknya belum benar-benar tampak.

Baca Juga: Profil Ni Nengah Widianingsih, Atlet Paralimpiade yang dapat Bonus Rp 1 M dari Pemerintah.