5 Bintang Sepak Bola yang Pernah Bertanding Saat Cedera Parah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Teori konspirasi mengenai Ronaldo da Lima yang dipaksa bertanding pada partai puncak Piala Dunia 1998 silam masih terus dibicarakan publik sepak bola dunia.
Pasalnya, satu jam sebelum peluit berbunyi tanda dimulai pertandingan, The Phenomenon (Julukan Ronaldo) dilaporkan tidak sedang dalam kondisi fit. Bahkan dari mulutnya keluar busa berwarna putih.
Saat Ronaldo dilarikan ke rumah sakit, Edmundo tampak sudah siap untuk mengisi satu posisi di slot penyerang. Walaupun demikian, The Animal (Julukan Edmundo) pada akhirnya tidak mendapatkan kesempatan bermain. Staf kepelatihan Brasil justru melawan saran tim medis dengan tetap memainkan Ronaldo.
Insiden tersebut kemudian mengembangkan beberapa teori konspirasi, termasuk tudingan terhadap sponsor timnas Brasil, Nike, yang memaksa Ronaldo untuk bermain di babak final. Meskipun Ronaldo bermain dalam pertandingan, Brasil tetap kalah dari tuan rumah Prancis.
Apakah ada pemain lain yang mengalami nasib serupa dengan Ronaldo? Jawabannya adalah, banyak. Mari kita simak siapa saja superstar lapangan hijau yang menahan sakit saat bertanding.
1. Cesc Fabregas - Patah tulang kaki
Pada tahun 2010, Arsenal dijadwalkan melawan juara La Liga Spanyol, Barcelona, dalam lanjutan babak penyisihan grup Liga Champions. Ketika babak I berjalan, Fabregas bertabrakan dengan defender Barca Carles Puyol. Kakinya pun divonis patah (broken leg) oleh tim medis.
Namun, gelandang kelahiran 4 Mei 1987 itu tetap berada di lapangan hingga peluit akhir berbunyi. Bahkan, Fabregas mencetak gol penyeimbang 2-2 melalui eksekusi penalti, dilansir dari Telegraph.co.uk.
Setelah pertandingan, Fabregas mengaku kalau dirinya menahan sakit saat bermain. Ironisnya, dia tak mengetahui apakah kakinya itu sudah retak dari pertandingan sebelumnya saat menghadapi Birmingham, atau malah semakin parah ketika melawan Barcelona.
Apapun itu, mencetak gol penalti melawan raksasa Eropa dengan kaki patah adalah prestasi yang cukup mengesankan. Bahkan jika hal itu tampaknya dapat memperburuk masalah.
2. Dietmar Hamann - Patah tulang telapak kaki
Seminggu setelah kemenangan Liverpool atas AC Milan pada partai final Liga Champions 2005, Dietmar Hamann diperintahkan untuk uji sinar x-ray oleh dokter tim nasional Jerman. Hasilnya, ternyata telapak kakinya patah.
"Saya ingat ketika saya melakukannya tapi tidak dengan bagaimana caranya. Saya bertekad untuk melepaskannya, meski tidak nyaman," tutur Hamann kepada BBC. "Saya ingat dokter tim Liverpool memasang es di atasnya setelah itu," sambung gelandang enerjik itu.
Dia tidak hanya mematahkan telapak kakinya selama dua kali extra time yang melelahkan, tapi Hamann juga mencetak gol pada adu penalti yang mengantarkan Liverpool ke tangga juara. "Yang penting adalah, saya mencetak gol," katanya. Edan!
Editor’s picks
3. Vincent Kompany - Hidung patah dan gegar otak
Pesepak bola yang tengah mengalami cedera kemudian ingin tetap bermain melalui penghilang rasa sakit adalah hal biasa. Tapi, bermain 60 menit dengan hidung patah, kelopak mata sobek dan menderita gegar otak itu siapa yang mau?
Adalah Vincent Kompany orangnya.
Ia mengalami cedera tersebut saat membela Belgia pada ajang kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Serbia, dilansir dari Nydailynews.com. "Terima kasih untuk semua pendukung kami! Apa yang tidak Anda lakukan untuk negara kamu?" cuit Kompany dalam aku Twitter-nya. Heran deh!
4. Martin Palermo - Robek ligamen
Striker Boca Juniors Martin Palermo ini mengalami cedera robek ligamentum cruciate anterior (Otot lutut) pada tahun 1999. Saat masih dibekap cedera itu, Boca Juniors mencapai perempat final Copa Libertadores dan tetap memasukkan nama Palermo di bangku cadangan.
Dia kemudian masuk dan bermain selama 15 menit terakhir dan mencetak gol kemenangan yang mengirim timnya ke babak semifinal. Boca Juniors akhirnya memenangkan Copa Libertadores.
Nasib buruk Palermo dengan cedera tidak berakhir di sana. Ketika membela Villareal, dia mencetak gol kemudian berlari untuk merayakannya dengan para pendukung. Saat-saat bahagia itu kemudian berakhir tragis. Tembok penopang tribun penonton roboh dan Palermo mengalami patah kaki pada kedua kakinya.
5. Bert Trautmann - Patah tulang leher
Kisah Bert Trautmann ini mungkin yang paling unik di antara kisah pesepak bola yang terus bermain meski cedera lainnya.
Pada tahun 1956, Trautmann menjadi penjaga gawang Manchester City saat melawan Birmingham pada final Piala FA. Pada menit ke-73, kiper berkebangsaan Jerman ini bertabrakan keras dengan Peter Murphy.
Namun begitu, ia memilih untuk terus bermain. Pada laga itu, Trautmann melakukan beberapa penyelamatan penting. Pada akhir pertandingan, timnya menang 3-1.
Pada saat pengalungan medali, leher Trautmann terlihat bengkok. Dilansir dari Bbc.com, seusai acara serah terima trofi, tim dokter memeriksanya dan menemukan tulang leher Trautmann patah akibat tabrakan dengan Peter Murphy. “You should be dead (Kamu seharusnya sudah meninggal),” ujar dokter itu.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.