Bangga! 6 Anak Bangsa Ini Jadi Bagian Klub Sepak Bola Internasional

2. Andri Syahputra.

Indo Sport

Pemain yang memiliki dua kewarganegaraan, yaitu Indonesia (kelahiran) dan Qatar (karena prestasinya dalam klub sepak bola di Qatar) ini masih sangat muda, yaitu berusia 18 tahun. Pesepakbola bagi klub Al-Gharafa (Qatar) ini lahir di Aceh dan bertugas sebagai penyerang bagi timnas Indonesia. Namun untuk karir profesionalnya diawali ketika dia berusia 8 tahun dan bermain untuk klub Al Khor (Qatar). 

Saat ini, Andri juga sedang menekuni kuliah olahraga di Qatar University dan meskipun disibukkan dengan kegiatannya sebagai pesepakbola, namun terbukti dia mampu menjalani kedua hal ini dengan maksimal karena rapot SMA nya yang memperoleh nilai rata-rata A dan A+ di seluruh mata pelajarannya! 

3. Ezra Walian.

Ajax Daily

Kewarganegaraan Indonesia yang dimiliki ayahnya dan Belanda yang dimiliki ibunya, memungkinkan Ezra untuk memilih antara bermain di timnas Indonesia atau Belanda. Tidak heran bila sebelum bergabung di timnas Indonesia U-23 dan timnas Indonesia pada 20 Maret 2017 lalu, Ezra sudah terlebih dulu pernah bermain di timnas Belanda U-17 pada tahun 2012-2014. 

Debutnya kala bermain untuk Belanda U-17 cukup membuat takjub banyak orang, karena Ezra berhasil menyumbangkan 5 gol ke gawang San Marino U-17 di UEFA Europeans Under-17 Championship yang berakhir dengan skor 12-0 untuk Belanda. Saat ini, Ezra bermain untuk klub Almeri City (Belanda) sebagai penyerang. 

4. Joey Suk.

VIVA

Awal mula karir profesionalnya di Go Aheads Eagles (Belanda), Joey mendapatkan kepercayaan besar dimana Joey menjadi lini starter yang terus bermain hingga permainan usai, dengan kemenangan 2-1 bagi Go Aheads Eagles yang kala itu bertandang ke FC Omniworld.

Setelah sempat berpindah ke beberapa klub lainnya di Belanda, pada 13 Juni 2016 Joey kembali ke Go Aheads Eagles (Belanda) dengan status free transfer, meskipun kontraknya dengan klub terdahulu (NAC Breda) masih berlangsung sampai pertengahan tahun 2017.

Debut pertamanya di Indonesia adalah saat dia dan Diego Michiels (rekan setimnya di awal karir profesional) diajak untuk bergabung dengan timnas Indonesia U-23 melawan Turkmenistan U-23 dalam kompetisi AFC Men's Pre-Olympic Tournament 2012. Sayangnya, Joey hanya bisa bermain pada babak kedua dikarenakan pengurusan kewarganegaraan Indonesianya yang belum selesai. 

5. Rahmad Dermawan.

Bola

Pelatih yang sekarang bertugas di klub T-Team FC (Malaysia) sejak 2016 ini memulai karirnya sebagai pesepakbola sebagai midfielder di Persija Jakarta (1986-1991) dan memulai karir kepelatihannya dengan menjadi seorang asisten pelatih di Persikota (Tangerang).

Namun, masa kegemilangannya dimulai ketika menjabat sebagai pelatih Sriwijaya FC tahun 2007-2010, Rahmad memberikan total 4 gelar (Liga Indonesia Premier Division 2007-2008, Piala Indonesia 2008, Piala Indonesia 2009, dan Piala Indonesia 2010) serta menerima penghargaan sebagai Best Coach 2009 dari Copa Indonesia.

Berlanjut ketika melatih timnas Indonesia U-23, Rahmad mempersembahkan 2 medali perak bagi Indonesia dalam Southeast Asian Games tahun 2011 dan 2013. Beliau juga pernah menjabat sebagai Mayor bagi Angkatan Laut Indonesia di tahun 1991-2015.

6. Victor Igbonefo.

Goal

Menjadi pemain naturalisasi Indonesia sejak 10 Oktober 2011 silam, Victor memulai debutnya dengan timnas Indonesia kala bermain melawan Saudi Arabia di 2015 AFC Asian Cup Qualification pada 23 Maret 2013. Pemain yang lahir dengan kebangsaan Nigeria ini memulai karir sebagai pesepakbola di klub First Bank (Nigeria) di tahun 2013.

Namun selama setahun di First Bank, dia tidak pernah mendapatkan kesempatan bermain hingga akhirnya berpindah ke Pesipura Jayapura di tahun 2005. Sekarang, Victor bermain Nakhon Ratchasima sebagai defender sejak tahun ini setelah sebelumnya sempat bermain untuk klub Thailand lainnya selama setahun (Niam Navy). 

Kamu juga ingin mengharumkan nama Indonesia ke kancah internasional? Gak harus sepak bola kok, kecuali kamu memang punya minat lebih di situ. Kamu juga bisa melakukan hal lain dan yang pasti, terus belajar dan berlatih, jangan malu untuk show-off kemampuan kamu di depan orang (asal jangan maksudnya pamer atau sombong ya), dan maksimalkan kemampuan yang kamu miliki hingga mencapai level internasional. Selamat berjuang!