5 Pesepak bola yang Jadi Suksesor Ayahnya, No 4 Bahkan Melampaui

Like father like son

Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Barangkali ungkapan ini juga berlaku di dunia sepakbola. Pasalnya, ada beberapa pesepakbola yang mengikuti karir Ayahnya. Ada yang sedang berjuang untuk menyamai rekor Ayahnya bahkan adapula yang melampui pencapaian yang pernah ditorehkan si Ayah. Berikut 5 nama pesepakbola muda yang mengikuti jejak Ayahnya.

1. Cesare Maldini & Paolo Maldini

5 Pesepak bola yang Jadi Suksesor Ayahnya, No 4 Bahkan Melampauiinstagram.com/paolomaldini

Dalam sebuah wawancara, Sir Alex Ferguson mengklaim bahwa ia menginginkan pemain legendaris Italia, Paolo Maldini bermain di Old Trafford. Jadi dia pernah bertanya pada seorang Italia legendaris lainnya, Cesare Maldini, yang tak lain adalah Ayah dari Paolo, tentang ketersediaan anaknya.

“Kakek saya adalah Milan, saya juga bermain untuk Milan begitupun dengan putra-putra saya. Jadi Lupakan." kata Cesare 

Dan itu adalah keputusan besar dari perspektif Italia sejak Paolo maju untuk memenangkan Liga Champions lima kali, lebih banyak dari Manchester United. Cesare sendiri memenangkan Liga Champions bersama Rossoneri dengan ban kapten di lengannya, begitupun dengan anaknya.

2. Manuel Sanchís Hontiyuelo & Manuel Sanchís Martínez

5 Pesepak bola yang Jadi Suksesor Ayahnya, No 4 Bahkan MelampauiEl Gurú del deporte

Mereka berdua memiliki nama yang sama, dan hampir mendapatkan penghargaan yang sama dengan Real Madrid. Baik ayah dan anak adalah seorang defender yang tangguh di zamannya.

Tetapi ada yang sedikit berbeda dari kedua sosok ini. Sang putra lebih sukses dari pada ayahnya, karena Sanchis Jr memiliki delapan gelar La Liga dan dua gelar di Liga Champions atas namanya, sedangkan ayahnya memiliki empat pemain La Liga dan satu Piala Eropa. Untuk timnas, keduanya juga mewakili Spanyol dengan gabungan 59 kali. Yang paling sering tampil adalah putra Sanchis dengan total 48 caps.

3. Mazinho & Thiago Alcantara

5 Pesepak bola yang Jadi Suksesor Ayahnya, No 4 Bahkan Melampauiinstagram.com/thiago6/

Ini adalah pasangan ayah-anak yang mewakili tim nasional yang berbeda. Sementara Mazinho bermain untuk negara ibunya, Brasil, Thiago memilih mengabdi ke Spanyol.

Akan tetapi, terlepas dari kenyataan bahwa Thiago tidak memiliki jumlah penghargaan yang sama dengan yang dimenangkan ayahnya di tingkat internasional, dia telah melampaui orang tuanya ketika berhasil di Eropa bersama La Furia  Roja. 

Mazinho adalah seorang gelandang bertahan yang memenangkan Piala Dunia 1994 dan Copa America pada 1989, yang membuatnya menjadi legenda di negeri samba. Meski begitu, masih ada banyak waktu untuk Thiago yang relatif muda untuk membuat pencapain baru bahkan berpeluang melampui jejak sang ayah.

 

4. Miguel Angel & Xabi Alonso

5 Pesepak bola yang Jadi Suksesor Ayahnya, No 4 Bahkan Melampauisportskeeda.com

Dalam daftar ini, Miguel Angel, alias 'Periko', harus menjadi ayah paling membanggakan yang pernah ada. Sebagai pemain sendiri, ia memenangkan La Liga tiga kali, dua kali bersama Real Sociedad dan satu kali bersama Barcelona.

Ayah Alonso juga mewakili Spanyol 20 kali. Pencapaian itu berhasil dilampaui oleh putranya, Xabi Alonso. Dia berhaisl merengkuh tiga gelar Liga Champions. Tidak hanya itu saja, pemain yang sudah gantung sepatu ini juga berhasil memenangkan Piala Dunia dan Euro dua kali.

Yang menghantarkan namanya menjadi salah satu pemain paling sukses yang pernah disaksikan penggemar sepakbola di seluruh dunia. Dia juga memiliki 115 caps bersama Spanyol, membuatnya namanya menjadi pemain ke 6 dengan cap terbanyak bersama timnas Spanyol

5. Peter Schmeichel & Kasper Schmeichel

5 Pesepak bola yang Jadi Suksesor Ayahnya, No 4 Bahkan Melampauiinstagram.com/pschmeichel1

Peter Schmeichel adalah legenda hidup di liga Inggris. Namanya barangkali tidak asing lagi di telinga pencinta sepakbola era 90-an. Dia tidak hanya memiliki karir yang terkenal dengan Manchester United tapi juga memenangkan Euro 1992 bersama Denmark. Ini adalah satu-satunya trofi internasional Denmark dan Schmeichel memainkan peran besar dalam membantu mereka memperolehnya.

Dia juga pemain mereka yang paling tertutup sepanjang masa dengan 129 penampilan untuk namanya. Selanjutnya, Dia juga memenangkan treble bersama Manchester United pada 1999 dan mengakhiri karir klubnya dengan  manis, yakni sembilan trofi liga dan Liga Champions. Putranya, Kasper, mungkin tidak mencapai tingkat yang ayahnya lakukan. 

Tapi yang pasti, Kasper membuat sejarah baru di era millenial dengan membawa klub promosi Leichester menjuarai Liga Inggris 2015-2016. Berkat kesuksesan ini, Uefa.com menobatkan mereka berdua sebagai salah satu keluarga yang sukses di lapangan hijau. Tentunya hal ini tidak terlepas dari kehadiran Kasper Schmeichel di bawah mistar gawang.

Pemain internasional Denmark berusia 29 tahun mengikuti jejak ayahnya Peter, seorang juara liga di Inggris bersama Manchester United pada tahun 1993, 1994, 1996, 1997, 1999 dan juga kemenangannya di Denmark dengan Brøndby (1987, 1988, 1990). ) dan Portugal dengan Sporting (2000).

Firmauli Sihaloho Photo Writer Firmauli Sihaloho

Mencoba berbagi informasi yang dibutuhkan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya