Pingsan Hingga Masuk Got, Perjuangan Pendukung Timnas Dapatkan Tiket Final AFF
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keberhasilan Tim Nasional Indonesia menembus final Piala AFF 2016 disambut dengan sukacita oleh para pendukung merah putih. Mereka rela antri sejak subuh untuk mendapatkan tiket leg pertama final yang akan dilangsungkan di stadion Pakansari Bogor, Rabu (14/12). Sayang, tingginya animo masyarakat tidak diiringi dengan baiknya pengelolaan distribusi tiket. Di salah satu tempat penjualan tiket, Markas Kostrad, desak-desakan para pencari tiket tak bisa terhindarkan. Akibatnya, beberapa orang pingsan dan harus dibawa ke tempat yang lebih aman.
Seperti diberitakan oleh Antaranews.com, panitia penyelenggara sendiri menyediakan sekitar 28.000 untuk pertandingan tersebut. Sebanyak 15.000 lembar tiket dengan kategori III akan dijual secara langsung. Sisanya, 13.000 lembar akan dijual melalui sistem online.
Tiket offline dijual di dua tempat.
Bagi yang ingin langsung mendapatkan tiket final piala AFF, panitia mendistribusikannya di dua tempat. Pertama, di Markas Kostrad Jakarta sebanyak 10.000 lembar. Sisanya 5.000 tiket dijual di Markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0621, Cibinong, Kabupaten Bogor. Tiket di dua tempat itu berkategori kelas III dengan harga 100.000 rupiah.
Baca juga: Piala AFF 2016 di Depan Mata, Ini Jadwalnya!
Penukaran tiket online di FX Sudirman, Jakarta.
Selain penjualan secara langsung, penyelenggara juga menyediakan 13.000 yang bisa didapat secara online. Ada tiga kategori yang dijual melalui online, yaitu kategori I seharga 500.000 rupiah, kategori II 300.000 rupiah dan kategori III 100.000 rupiah.
Antrian membludak.
Sejak dibuka pada pukul 08.00 WIB, tempat pembelian tiket di Markas Kostrad Jakarta langsung diserbu oleh para pendukung timnas. Beberapa mereka bahkan mengaku datang sejak sebelum subuh.
Masuk selokan!
Kalo ada yang bilang kenapa tiket timnas mahal. Lo harus rasain demi tiket sampe kejebur selokan, sumpah gak lagi2! pic.twitter.com/T3rpqk46Nv
— ??????????? (@MamaYuuker0) December 13, 2016
Seorang netizen menunggah sebuah foto kakinya yang dipenuhi dengan lumpur. Dia mengaku terpaksa masuk selokan demi mendapatkan tiket final. Usahanya tak sia-sia, beberapa lembar tiket didapatkannya.
@infosuporter jatoh diselokan dan hampir keinjek masa antrian tiket .akhirnya dapet juga . INDONESIA berjanjilah pd saya kau harus JUARA... pic.twitter.com/ivTUKOERUT
— 0fficial yusuf (@yusufAords) December 13, 2016
Editor’s picks
hari ini kita mlupakan pekerjan
— ronie hamza affandi (@ronieehamza1) December 13, 2016
hanya untk tiket pertandingan
walaupun makan korban
kita ttp brjuang! @infosuporter pic.twitter.com/B4JPGWGhCC
Kehilangan sandal.
Alhamdulillah dapet tiket tapi sendal hilang..
— ISLAMORIZA (@fikriislamoriza) December 13, 2016
Semoga gak sia2 perjuangan ????
Cc : @infosuporter @pssi__fai pic.twitter.com/3c8XTjZk31
Usaha yang tak kalah gigih juga diperlihatkan seorang netizen pemilik akun @fikriislamoriza. Meskipun akhirnya mendapatkan tiket, namun dia harus merelakan sandalnya raib saat berdesak-desakan.
Pingsan karena kelelahan.
Dikutip dari Merdeka.com, seorang warga bernama Danto pingsan akibat berdesak-desakan dan kelelahan. Danto kelelahan saat berebut tiket dengan ratusan orang lain di salah satu tempat penjualan tiket di Komando Garnisum Tetap 1, Markas Kostrad, Jakarta. Danto mengaku sudah mengantri sejak jam 2 pagi dan belum makan.
Pecinta timnas pun tumbang.
Selain Danto, beberapa pengantri tiket lain juga terlihat harus dibopong ke tempat yang lebih aman. Mereka kelelahan karena berdesak-desakan.
Satu dari sekian korban #AntriTiketTimnas. Sayangnya ada juga anak kecil & wanita yg ikut antrian brutal ini. @APPI_info @infosuporter pic.twitter.com/lpmuwCC4DB
— YouTube: KAMAR AGUNG (@kamar_agung) December 13, 2016
Mulai banyak yg pingsan #AntriTiketTimnas pic.twitter.com/iXXopqFQKy
— Indonesia Juara AFF (@infosuporter) December 13, 2016
Baca juga: Terungkap, Inilah Alasan Wasit Memberi Kartu Merah Pada Kiper Vietnam