Tak Sesuai Visi Masa Kini, F1 Berhenti Pekerjakan Grid Girls

'Grid Girls' dianggap sebagai bentuk objektifikasi perempuan.

London, IDN Times - F1 memutuskan untuk membuat perubahan yang lama dinantikan oleh sejumlah pihak. Managing director untuk urusan komersial F1, Sean Bratches, menyatakan bahwa pihaknya akan meniadakan grid girls mulai 2018.

Grid Girls merupakan model yang ditugasi untuk melakukan promosi, seperti memegang payung atau papan nama pebalap. Mereka biasanya mengenakan pakaian yang bertuliskan nama sponsor.

1. Bratches melihat bahwa grid girls tak sesuai nilai di masyarakat saat ini

Tak Sesuai Visi Masa Kini, F1 Berhenti Pekerjakan Grid Girlsinstagram.com/saannaval

CNN melansir pernyataan Bratches yang dirilis pada Rabu (31/1). Bratches mengungkapkan alasan di balik keputusan F1 untuk tak lagi menggunakan grid girls. Menurutnya, grid girls "tidak sejalan dengan nilai-nilai brand" yang diadopsi F1.

"Sejak setahun belakangan kami sudah meninjau sejumlah area yang kami rasa perlu diperbarui agar lebih sesuai dengan visi kami bagi olahraga hebat ini," kata Bratches.

Ia menambahkan bahwa meski praktik mempekerjakan grid girls sudah menjadi ciri khas F1, tapi keberadaan mereka di sirkuit dirasa ganjil terhadap norma-norma sosial di era modern.

Oleh karena itu, kata Bratches, F1 menganggap praktik tersebut tidak pantas atau relevan lagi. Musim baru F1 sendiri akan dimulai pada 25 Maret mendatang. Penggemar olah raga balap itu bisa mengantisipasi untuk tak lagi melihat grid girls saat perlombaan.

Baca juga: Pebalap F1 Ini Diduga Hindari Pajak Jet Pribadinya

2. Grid girls dianggap sebagai bentuk objektifikasi perempuan

Tak Sesuai Visi Masa Kini, F1 Berhenti Pekerjakan Grid Girlsinstagram.com/annkristinheiser

Selama ini, grid girls diyakini sebagai bagian dari daya tarik F1. Namun, tak sedikit juga yang mulai memprotes keberadaan mereka karena dinilai sebagai bentuk objektifikasi perempuan. Ini karena beberapa pihak menganggap grid girls hanya menjalankan fungsi dekoratif.

Pada Desember 2017 lalu, salah satu petinggi F1, Ross Brawn, mengungkapkan bahwa pihaknya meninjau kembali keberadaan grid girls di sirkuit balap. Setelah resmi diputuskan, Stuart Pringle selaku managing director sirkuit Silverstone mendukung langkah tersebut.

"Kami sangat mendukung keputusan F1 untuk tak lagi mempekerjakan grid girls—ini adalah praktik kuno yang tak lagi punya tempat di olahraga," kata Pringle, seperti dikutip dari BBC. Sebelumnya, korporasi pemain darts profesional sudah meniadakan grid girls dengan alasan serupa.

3. Sejumlah grid girls menolak keputusan F1

Tak Sesuai Visi Masa Kini, F1 Berhenti Pekerjakan Grid Girlstwitter.com/laurenjade

Tidak semua orang melihat langkah yang diambil F1 adalah sesuatu yang patut dirayakan. Seorang grid girl bernama Rebecca Cooper menuliskan di Twitter pribadinya bahwa ia menentang keputusan petinggi F1.

"Jadi yang tak terelakkan akhirnya terjadi, grid girls F1 sudah dilarang. Ini konyol karena perempuan yang berkata 'memperjuangkan hak perempuan' malah berkata apa yang harus dan tidak harus dilakukan orang lain, menghentikan kami dari melakukan pekerjaan yang kami cintai dan banggakan," tulisnya.

Grid girl lainnya, Lauren Jade Pope, juga mengunggah cuitan bernada sama. Ia bahkan meminta untuk diundang di sebuah acara televisi agar biasa "membela para grid girls".

Pope menulis: "Karena para feminis ini, mereka telah menghilangkan pekerjaan kami! Aku sudah menjadi grid girl selama delapan tahun dan aku tak pernah merasa tak nyaman! Aku mencintai pekerjaanku, jika tidak, aku takkan melakukannya! Tak ada yang memaksa kami menjalaninya! Ini adalah pilihan kami."

Baca juga: Ini Dia Pembeli Saham F1 yang Berani Gelontorkan 104 Triliun Rupiah!

Topik:

Berita Terkini Lainnya