Pebalap F1 Ini Diduga Hindari Pajak Jet Pribadinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nama juara dunia Formula 1 asal Inggris, Lewis Hamilton, disebut dalam laporan Paradise Papers. Pebalap asal Inggris tersebut dinyatakan menghindari pembayaran pajak untuk jet pribadinya. Dikutip dari The Guardian, dua firma besar, EY dan Appleby, membantu Hamilton untuk membentuk skema khusus yang kompleks di Isle of Man. Skema itu memungkinkan ia terlihat seperti hanya menyewa jet tersebut.
Ia disebut tak membayar pajak jet pribadi sebesar Rp 59 miliar.
Berdasarkan bocoran data yang dikumpulkan dalam Paradise Papers, Hamilton disebut menggunakan sejumlah perusahaan tempurung di British Virgin Islands (BVI), Isle of Man dan Guernsey. Ia menghindari pajak pertambahan nilai (VAT) sebesar Rp 59 miliar ketika mengimpor jet pribadi senilai Rp 294 miliar dari Kanada ke Inggris pada 2013.
Pihak bea cukai Isle of Man sendiri bahkan dilaporkan ikut terlibat dalam pertemuan dengan EY dan setuju untuk mempercepat proses pembuatan dokumen. Tak lama setelah itu, jet pribadi tersebut mendarat di bandara Isle of Man dengan mengangkut Hamilton.
Kemudian, ia berangkat lagi ke Stuttgart, Jerman, karena harus bertemu dengan Mercedes. Tak ada catatan bahwa jet itu kembali ke Isle of Man, tapi anehnya terus menjadi bagian dari bisnis persewaan jet di kepulauan tersebut.
Editor’s picks
Selain itu, pebalap berusia 32 tahun tersebut juga membeli sebuah motorhome senilai Rp 27 miliar yang digunakannya di Inggris. Melalui perusahaan di Isle of Man, ia berhasil membawa pulang kendaraan tersebut tanpa pajak.
Baca juga: Paradise Papers Ungkap Harta Tersembunyi Para Elit Dunia
Hamilton membantah tudingan itu.
Pemerintah Isle of Man menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan peninjauan ulang terhadap 231 pajak pengembalian yang dikeluarkan kepada sejumlah pemilik jet pribadi sejak 2011 sebesar Rp 18 triliun.
Sementara itu, Hamilton sendiri sudah menghubungi pengacaranya dan memastikan bahwa semuanya masih legal. Ia juga menambahkan bahwa semua keputusan mengenai aset-asetnya didasarkan pada pendapat profesional, dan bahwa ia tak terlibat langsung dengan manajemen harian.
Hamilton sendiri adalah salah satu atlet terkaya di dunia dan menggunakan sejumlah langkah untuk mengamankan kekayaannya. Misalnya, ia dikontrak oleh Mercedes melalui perusahaan tempurung di Guernsey. Artinya, pendapatannya disalurkan melalui perusahaan itu sehingga bebas pajak. Tudingan lain adalah bahwa ia tak membayar pajak sejak 2007.
Baca juga: Banyak yang Lupa Bayar Pajak Kendaraan, Negara Terancam Rugi Rp 3 Triliun