Meski Juara Asia, Malaysia Tak Anggap Indonesia Pesaing Serius di Thomas Cup

Jadi makin gak sabar nunggu Thomas Cup 2018

Dua bulan jelang bergulirnya 'Piala Dunianya' bulutangkis, Piala Thomas dan Uber 2018 yang digelar di Bangkok, Thailand pada Mei mendatang, Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) terus mematangkan persiapan. Termasuk sudah melakukan pemetaan kekuatan calon lawan-lawan mereka.

Menariknya, dari hasil pemetaan tersebut, Malaysia tidak menganggap tim putra bulutangkis Indonesia sebagai pesaing utama di Piala Thomas 2018. Predikat Indonesia sebagai juara Badminton Asia Team Championship alias Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia 20018 seolah tak dianggap.

Lalu, siapa yang diwaspadai Malaysia?

1. Anggap Denmark sebagai 'Team to Beat'

Meski Juara Asia, Malaysia Tak Anggap Indonesia Pesaing Serius di Thomas Cupen.as.com

Dua pekan lalu, tim putra Indonesia berhasil menjadi juara Badminton Asia Team Championship 2018 yang digelar di Malaysia. Tim putra Indonesia berhasil mempertahankan gelar sebagai “Raja Asia”.

Namun, bagi Malaysia, bukan Indonesia tim yang paling diwaspadai di Thomas Cup 2018. Malaysia justru lebih ngeri dengan kekuatan tim putra Denmark.

Dikutip dari thestar.com, Sekretaris Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia, Datuk Ng Chin Chai menyebut tim Denmark sebagai “team to beat” alias tim yang harus dikalahkan di putaran final Thomas Cup nanti. Chin Chai menganggap Denmark sebagai favorit kuat untuk jadi juara Thomas Cup. Denmark merupakan juara bertahan Thomas Cup.

Di edisi Thomas Cup 2016. Denmark mengalahkan Indonesia 3-2 di final dan meraih piala Thomas pertama mereka. “Mereka (Denmark) berada di ranking 2 dunia setelah China. Mereka juga juara bertahan Thomas Cup dan juara Eropa beruntun. Mereka konsisten. Mereka salah satu favorit,” ujar Chin Chai.

2. Denmark dinilai punya tim paling lengkap

Meski Juara Asia, Malaysia Tak Anggap Indonesia Pesaing Serius di Thomas Cupbwfbadminton.com

Chin Chai menilai, untuk sektor putra, Denmark adalah tim yang memiliki komposisi paling lengkap di Thomas Cup 2018. Dia mencontohkan di nomor tunggal, Denmark punya tunggal putra rangking 1 dunia, Victor Axelsen, lalu Anders Antonsen dan Emil Holst. Kabar terbaru, Jan O Jorgensen pulih dari cedera kaki.

“Sektor tunggal mereka (Denmark) sangat kuat. Terlebih dengan kembalinya Jorgensen yang akan membuat tunggal ketiga mereka sangat berbahaya,” sambung Chin Chai seperti dikutip dari akun Instagram @badminton_newsflash.

Selain mengandalkan nomor tunggal, Denmark juga kuat di ganda. Denmark punya pasangan senior, Mathias Boe-Carsten Mogensen, Mads Conrad-Petersen-Mads Pieler Kolding dan juga Kim Astrup-Mathias Christiansen. Kualitas tiga ganda putra Denmark tidak beda jauh.

3. Malaysia andalkan tim 'alumni' Thomas Cup 2016

Meski Juara Asia, Malaysia Tak Anggap Indonesia Pesaing Serius di Thomas Cupbwfbadminton.com

Di Thomas Cup 2018, tim Malaysia masih akan mengandalkan beberapa pemain yang tampil di Thomas Cup 2016. Di nomor tunggal putra, Malaysia mengandalkan Lee Chong Wei, Lee Zii Jia dan Iskandar Zulkarnain.

Sementara di ganda putra, peraih medali perak Olimpiade 2016, Goh V Shem/Tan Wee Kiong dan peraih medali perak SEA Games 2017, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi akan menjadi tumpuan seperti dikutip dari bam.org.my.

Di Thomas Cup 2016 yang digelar di China, Malaysia terhenti di semifinal setelah dikalahkan Denmark 2-3. Padahal, Malaysia sempat unggul 2-0 tetapi kemudian kalah beruntun di tiga pertandingan terakhir. Karenanya, Malaysia tampaknya masih penasaran dengan Denmark.

Sebelumnya, di Thomas Cup 2014, Malaysia tampil di final usai mengalahkan Indonesia 3-0 di semifinal. Tapi dikalahkan Jepang 2-3 di final.

Kali terakhir Malaysia juara Piala Thomas pada edisi 1992 di era pemain legendaris mereka, Rashid Sidek. Kala itu, Malaysia mengalahkan Indonesia 3-2 dan menjadi juara di rumahnya sendiri. Itu merupakan gelar kelima Malaysia.

Sementara Indonesia sudah 13 kali juara Piala Thomas dan kali terakhir terjadi pada 2002. Menariknya, di tahun 2002 itu, Indonesia mengalahkan Malaysia 3-2.

Hadi Santoso Photo Verified Writer Hadi Santoso

cinta menulis seperti mencintai sepak bola dan bulutangkis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya